SELAMAT DATANG DI SAMPOERNA ACADEMY SMAN 10 MALANG

Jl. Danau Grati No. 1 Malang Telp./Fax 0341-719300,717300, JAWA TIMUR - INDONESIA

Komitmen Bersama untuk meningkatkan "Perpustakaan Sebagai Pusat Ilmu dan Kreativitas" DIGITAL LIBRARY: Kampung English di Desa Temulus

Rabu, 27 Mei 2009

Kampung English di Desa Temulus

KUDUS,-Warga, terutama kalangan remaja usia SMP, di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, fasih berbahasa Inggris. Meski baru belajar sekitar tiga bulan di English for Beginner (EFB), tetapi mereka sudah mampu berbahasa dan berpidato dengan bahasa Inggris. Sungguh sangat senang. Apalagi jika mengingat kami adalah bagian dari warga desa yang dalam banyak hal jauh tertinggal dengan warga kota, tutur Handayani dan Asmiyar, siswa kelas II SMP Negeri Mejobo, pada acara pembukaan Kampung English (KE), di Balai Desa Temulus, Sabtu (4/4). Menurut pimpinan EFB, Muslimin, metode belajar dan mengajar mengadopsi dari Pare, Kediri (Jawa Timur). Kami tidak menyediakan alat bantu teknologi, misalnya komputer, apalagi laboratorium bahasa. Hanya perpustakaan kecil-kecilan, ruang belajar yang masih bersifat darurat, empat tenaga pengajar, dan tanpa dipungut bayaran. Ke depan kami ingin membangun Kudus bagian timur sebagai english village dan basis intelektual di tingkat desa, katanya. Muslimin menyatakan, selama enam tahun belajar bahasa Inggris secara formal di bangku SMP dan SMA sama sekali tidak menguasai bahasa ini. Begitu pula ketika menjadi mahasiswa. Saya akhirnya memutuskan 'sekolah' di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri selama 9 bulan. Tiga bulan pertama sudah mampu berbahasa dan akhirnya saya 'lulus' dengan sangat memuaskan, katanya sembari tertawa. Dia tertawa karena mengingat proses belajar dan mengajar di Desa Tulungrejo tidak seperti sekolah formal, dengan metode belajar dan sarana-prasarana penunjangnya yang serbamahal. Lebih banyak belajar di alam terbuka, berbaur dengan warga, belajar tentang budaya, lingkungan, dan sebagainya. Sebagian besar penduduk di sana memang sudah begitu akrab dengan bahasa Inggris dan banyak lulusan S1, S2, serta calon tenaga kerja Indonesia maupun tenaga kerja wanita yang belajar bahasa Inggris di desa ini, katanya.
(Sumber : Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar